Peralihan Pada Masa Remaja


Peralihan pada masa remaja atau Transisi pada masa remaja terbagi menjadi 3 yaitu :
  1. Transisi Fisik
    • Munculnya tanda kelamin sekunder antara lain pertumbuhan rambut pada alat kelamin dan ketiak, tumbuh kumis dan jambang pada laki~laki, perubahan suara, meluasnya dada, tumbuh payudara, menebalnya lapisan lemak disekitar pinggul, paha dan perut.
    • Munculnya tanda kelamin primer, yaitu kematangan kelenjar kelamin.
    • Pada remaja yang pubescens akan mengalami bentuk krisis kehilangan keseimbangan jasmani dan rokhani, terlihat gejala tingkah laku berikut canggung, kikuk kaku, tegar, adapula gejala helliogene acceleratie yaitu percepatan tumbuh dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan percepatan pertumbuhan ini menyebakan melemahnya fungsi psikis atau rokhani yang disebut astheni fungsional.
     Perbedaan karakteristik saat fase remaja
    • Pra~pubertas (masa negatif,masa pueral, atau trotzalter) anak sering merasa bingung, cemas, gelisah, takut, risau,sedih. Namun ia tidak mengetahui penyebab keadan tsb.
    • Pubertas, anak gadis mencari sesuatu atau mengiinginkan sst tetapi tidak tau apa yang didambakannya.
    • Adolescence, merasa mantap dan stabil,memahami arah hidup dan keinginannya.
  2. Transisi Psikis
    • Perkembangannya meliputi perkembangan kognisi dan emosi.
    • Menurut Piaget perkembangan kognisi seseorang melalui tahapan :
      a. Sensori~motorik        ( 0  ~  2 tahun).
      • Perkembangan kognitif pada masa ini baru nampak dalam bentuk aktivitas motorik sebagai reaksi stimulasi sensorik.
      • Piaget menamakan proses ini “proses desentrasi” artinya anak dapat memandang dirinya dan lingkungannya sebagai 2 entitas yang berbeda.
      b. Pra operasional          ( 2  ~  7 tahun ).
      • Dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi serta bayangan dalam mental.
      • Anak mampu berpura~pura artinya dapat menimbulkan situasi yang tidak langsung ada. Anak mampu melakukan imitasi apa yang baru ia lihat dan apa yang sehari sebelumnya ia lihat (imitasi tertunda).
      • Anak mampu mengadakan antisipasi, misalnya ia tau menaranya belum selesai karena ia tau menara apa yg akan dibuatnya.
      • Berpikir tahap ini masih egosentrik, belum mampu secara perceptual,emosional,motivational,dan konseptual untuk mengambil perspektif orang lain.
      • Proses berpikirnya masih sangat memusat.
      • Bila anak dikonfrontasi dengan situasi multi dimensi maka ia akan memusatkan perhatian pada satu dimensi saja. 
      • Berpikir operasional tidak dapat dibalik (irreversable).
      c. Operasional konkrit    ( 7  ~ 11 tahun ).
      • Berpikir pada tahap ini sudah kurang egosentrik, ditandai dengan mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi
      • Mampu berpikir konservasi
      • Mampu melakukan aktivitas logis reversebilitas
      • Mampu melakukan aktivitas logis yang sifatnya konkrit.
      d. Operasional formal     (mulai 11 tahun ).
      • Operasional formal mempunyai 2 sifat penting yaitu sifat deduktif~hipotetis dan berpikir kombinatoris.
      • Perkembangan kognisi remaja sudah mencapai operasional formal karena sudah mampu berpikir abstrak, sudah mencapai hubungan sebab akibat ( masa lalu, sekarang, yang akan datang).
      • Perkembangan psikis remaja masih mengalami strom and stress, emosi yang meningkat dan mudah tersinggung sehingga timbul cuek. Remaja juga ingin mendapatkan perlakuan yang tepat antara lain ingin diakui, dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat, remaja juga identik dengan rasa ingin tahu yang tinggi sehingga banyak melakukan hal~hal yang aneh dan dilarang.
      • Menurut Freud dan Anna Freud, bahwa tingkah laku remaja didasari oleh dorongan seksual dan disertai dengan perubahan biologis maka akan menimbulkan kecemasan dan timbul “stress”, stress ini akan menimbulkan “defense mechanism”.
      • Defence mechanism atau mekanisme pertahanan diri adalah usaha individu untuk melindungi diri dan pengalaman yang mencemaskan yang mengganggu penyesuaian sosial nya dan juga usaha untuk mengembalikan keseimbangan diri.
        Bentuk defense mechanism :
        1. Repression, artinya menekan, atau menyimpan kecemasan dalam ruang bawah sadar.
        2. Denial, menyingkirkan atau menghilangkan kecemasan, seolah olah tidak pernah terjadi sesuatu.
        3. Withdrawl, melarikan diri dari kenyataan, dapat berupa betul betul menghindari suatu situasi atau dapat berupa berangan angan (melamun), merokok, minum minuman keras, obat-obatan terlarang dan sebagainya.
        4. Regression, tindakan yang bersifat mundur kemasa sebelumnya, yang mana tindakan itu pernah menimbulkan rasa senang atau puas pada waktu masih kecil, misalnya ngompol.
        5. Remaja secara umum telah mencapai tingkat formal operational thinking, artinya remaja sudah mampu berpikir secara logis, melakukan evaluasi dan analisis terhadap situasi dan kondisi yg selalu berubah, dengan kemampuan intelektual yang sudah meningkat remaja dapat memilih jenis pertahanan ego yang cocok dengan dirinya.
  3. Transisi Sosial
    • Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat 2 macam gerak yaitu : memisahkan diri dari orangtua dan menuju ke arah teman sebayanya (peer).
    • Beberapa kelompok yang dibentuk remaja dalam proses sosialisasinya :
      1. Sahabat karib terdiri dari 2 / 3 orang saja yang sama jenis.
      2. Klik, lebih banyak dari sahabat karib tetapi anggotanya dapat berlainan jenis.
      3. Crowds, kelompok yang lebih besar dan biasanya kegiatannya bersifat insidental.
      4. Organisasi formal, dibentuk oleh badan resmi misalnya sekolah, kampung,agama dan yayasan.
      5. Gang, kelompok remaja yang ditolak oleh kelompok lain, sehingga aktivitasnya banyak anarkis.
 Oleh : Bangkit Masriyono

0 Response to "Peralihan Pada Masa Remaja"

Posting Komentar